Tapi Sangat cocok dengan rasa penasaran dan juga penerimaan informasi yang baru dengan baik seperti yang dilakukan oleh generasi Z. Nah, itulah gaya kepemimpinan yang efektif untk pekerja Gen Z, terutama jika kamu salah satu atasan yang merasa kesulitan apabila memiliki tim kerja dengan kelahiran 1995 hingga 2011. Reformasi 1998. Peristiwa-peristiwa tersebut telah menjadi bukti nyata bahwa nilai persatuan yang dibarengi dengan semangat perubahan di dalam diri pemuda mampu membawa perubahan yang nyata. "Pemuda Masa Kini adalah pemimpin dimasa depan", Generasi muda adalah generasi yang akan menjadi pemimpin masa depan. Peran generasi muda sangat dinantikan Pemuda yang berjiwa intelektual, kritis, dan berkarakterlah yang memiliki potensi untuk membangun Indonesia dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. Dalam cita-cita Indonesia emas Tepat 82 tahun yang lalu, 28 Oktober 1928, para pemuda bangsa ini menunjukkan integritas dan semangat persatuannya dengan melepas semua simbol kesukuannya. Para pemuda yang berasal dari jong Java perlindungan hak dan kewajiban pemuda. Jadi dengan demikian diharapkan di masa depan akan lahir pemimpin-pemimpin bangsa dari generasi muda yang berwawasan kebangsaan, cinta tanah air, yaitu pemuda yang memiliki sikap intelektualitas, dan perilaku yang luhur Kata Kunci: Profesionalisme, Kepemimpinan, Pemuda. A. PENDAHULUAN Menurut Hery, modal kuat yang harus dimiliki oleh para pemimpin masa depan adalah kemampuan untuk menciptakan, menjaga, dan memupuk persatuan serta kesatuan bangsa. Tags Indonesia emas 2045 z116N. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Allah telah menciptakan kita sebagai khalifah di muka bummi ini pemimpin. Allah tidak akan menciptakan manuasia dengan sia -sia, pasti ada suatu tujuan yang harus dicapai dan kita di muka bumi ini harus bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain, bangsa dan agama. Tapi kenyataannya, kita dapat melihat bagaimana negara kita saat ini. Hampir setiap orang mementingkan ego masing-masing tanpa melihat dampaknya bagi negara kita. Maraknya korupsi, pencurian, penggunaan narkoba, sex bebas, pelanggaran HAM, dan masih banyak lagi. Mereka seakan lupa bahwa tujuan hidup mereka adalah sebagai penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab besar terhadap bangsa. Kita sebagai generasi muda tidak boleh tinggal diam melihat kondisi negara kita seperti umum definisi daripada pemuda itu setidaknya memiliki dua definisi yang menyangkut batasan usia pemuda, sifat ataupun karakteristik pemuda, dan tujuan dari aktivitas yang pertama yaitu pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan baik saat ini maupun masa yang akan datang. Sebagai calon generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Internasional youth year yang diselenggarakan tahun 1985 mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda. Sedangkan definisi yang kedua yaitu pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Sedangkan menurut draft RUU kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berusia antara 18 hingga 35 tahun. Jadi, pemuda adalah pemimpi yang akan membangun bangsa di masa yang akan datang. Merujuk pengertian pemimpin menurut Pancasila, bahwa setiap orang yang mempunya mental pemimpin adalah mereka yang mampu untuk mendorong, menuntun dan membimbing sesamanya dan lembaga yang ia pimpin. Untuk itu ketika setiap orang yang mempunyai potensi untuk memimpin namun tidak mengembangkan potensi itu maka pemimpin yang terlahir akan semakin sedikit jumlahnya dan akan berakibat pada nasib bangsa dan negara kedepannya. Dunia akan senantias berubah, pemimpin baru akan menggantikan pemimpin lama, itu akan terus berulang. Kenyataannya sekarang pemimpin-pemimpin yang lahir hanya sedikit yang mampu untuk membawa perubahan, banyak diantara mereka pemimpin yang tidak sanggup membawa kebaikan kepada lembaga yang dipimpinnnya, sebagai contoh korupsi, kolusi dan nepotisme adalah hal-hal yang umum yang dapat meruntuhkan jiwa dan mental kepimimpinan yang dimiliki oleh seorang yang sedang memimpin. Pemimin sekarang dahulu adalah pemuda, dan pemuda kini adalah pemimpin masa depan. Satu hal penting yang harus diketahui, bahwasannya seorang pemimpin masa depan tidak akan lahir dari pemuda yang tidak mempunyai tujuan hidup. Tapi, pemimpin akan lahir dari seseorang pemuda yang memiliki visi - misi dalam hidupnya, bertanggung jawab, berintegritas yang tinggi, tidak mendahulukan ego, dan lain sebagainya. Untuk itu, jiwa kepemimpinan pemuda yang mempunyai potensi perlu dipersiapkan sangat matang dari dalam diri pribadi pemuda itu sendiri. Pemuda harus memiliki mental dan pola pikir mindset yang baranggapan bahwa negeri ini harus terus diperbaiki, dikembangkan dan butuh inovasi baru. Dengan itu pemimpin-pemimpin muda akan terus dilahirkan, akan terus ada dan akan terus membuat bangsa dan negara ini semakin baik dan manjadi harapan besar bagi rakyat yang nantinya akan di pimpim dengan jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh apa yang telah disiapkan pemuda masa kini untuk menjadi pemimpin di masa depan? Beberapa hal yang harus di dilakukan oleh pemuda adalah dengan menyatukan persepsi tentang urgensi peran pemuda nantinya saat adanya peralihan kepemimpinan sebagai solusi atas kebutuhan dan tuntutan bangsa dan negara ke depannya. Para pemuda pun harus secepatnya mempersiapkan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan, karena setiap masa yang dinamis pasti selalu ada regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Tak sampai di situ, para pemuda sebagai calon pemimpin masa depan harus sadar akan peran mereka yang sangat besar dalam proses pembangunan bangsa dan begitu banyak peran pemuda bagi bangsa ini, bahkan bagi dunia sebagai Agent of Change. Sejarah telah mencatat, bagaiamana Sutan Syahrir berperan besar dalam sejarah kemerdakaan bangsa Indonesia. Bagaimana Mark Zukerberg, Lary Page dan Sergey Brein yang begitu memiliki peranan besar dalam merubah peradaban dunia. Atau kisah pemuda Ibrahim yang berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem masyarakat yang sudah rusak. Kisah Ash-habul Kahfi para pemuda penghuni gua adalah bukti nyata bahwa pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para nabi dan rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Seperti yang dikatakan Michael H. Hart seorang penulis Barat terkenal, dalam bukunya "The 100 a Ranking of The Most Influential Persons in History" menuliskan bahwa Nabi Muhammad sebagai pemimpin yang paling berpengaruh di ada tiga peran pemuda, yaitu sebagai agen perubahan agent of change, agen pembangunan agent of development dan agen modernisasi agen of modernization. Untuk memenuhi ketiganya, pemuda harus melakukan pembentukan karakter, pemikiran,mental, serta spiritual. Itulah bekal yang harus dimiliki pemuda untuk bisa menjadi pelopor pembangunan bangsa, untuk menjadi seorang pemimpin di masa yang akan datang. Jadi, salah satu wadah untuk membentuk karakteristik seorang pemimpin dari kalangan pemuda, pembentukan mental serta spiritual adalah dengan berorganisasi. Karena, organisasi adalah tempat berkumpulnya orang - orang yang mempunyai satu tujuan tertentu. Dalam organisasi juga diajarkan bagaimana pembentukan karakteristik, mental serta spiritual dan akan menghasilkan pribadi yang berjiwa kepemimpinan juga mampu hidup bersosialisasi dalam masyarakat. Karena nantinya akan menghadapi orang lain dengan segala sifat dan karakteristik yang berbeda dan bagaimana menyatukan segala perbedaan yang itu pada saat pemuda ada di lembaga pendidikan setingkat universitas adalah masa dimana pemuda itu belajar dan terbetuknya jiwa - jiwa kepeminpinan yang sebebasnya sebagai modal kepemimpinan yang di butuhkan bangsa kedepannya. Pada saat itu pula, pemuda mempunyai waktu terbaiknya untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki serta menenuman jati dirinya. Bukan hanya sebagai mahasiswa yang hanya memiliki kemampuan akademik saja. Namun, pemuda harus mampu dan dapat memliki pengatahuan keorganisasian dan pemahaman kepemimpinan sebagai dasar mereka dalam memimpin lembaga-lembaga besar. Kita tentu tahu perkataan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang pemuda yaitu "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia." Maka dapat kita simpulkan bahwa pemuda lah yang dapat memberikan gebrakan baru terhadap bangsa dan negara bahkan dunia. Lihat Pendidikan Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemimpin adalah kata yang tidak asing bagi kita, [caption id="" align="alignright" width="640" caption="Source kita tentu tahu bahwa setiap kelompok mempunyai pemimpinnya masing-masing. Mulai dari tingkat yang paling kecil yaitu keluarga mempunyai kepala keluarga sebagai pemimpin hingga setingkat lembaga negara yaitu presiden sebagai pemimpin bagi rakyatnya. Seorang pemimpin harus mampu berinteraksi dengan dengan sesamanya dan dengan lembaga atau kelompok apa yang Ia pimpin dan juga dapat bersinergi dengan lingkungan dimana Ia memimpin. Namun, saat ini kita sedang berada dimasa dimana kita kekurang pemimpin-pemimpin yang mempunyai mental yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh negara. Pemimpin yang dibutuhkan bukan sekedar mampu bertindak, namun pemimpin yang memiliki yang benar-benar peduli kepada bangsa dan negaranya dan itu dimulai dari lembaga kecil. Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi untuk mepimpin karena ini memang sebuah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Ketika seseorang telah berhasil memimpin dirinya maka Ia punya potensi yang besar untuk memimpin suatu lembaga. Untuk lebih lanjut mengenai pemimpin, berdasarkan Pancasila bahwa pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah Ing Ngarsa Sung Tuladha Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya. Ing Madya Mangun Karsa Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya Tut Wuri Handayani Pemimpin harus mampu mendorong orang–orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Merujuk pengertian pemimpin menurut Pancasila, bahwa setiap orang yang mempunya mental pemimpin adalah mereka yang mampu untuk mendorong, menuntun dan membimbing sesamanya dan lembaga yang ia pimpin. Untuk itu ketika setiap orang yang mempunyai potensi untuk memimpin namun tidak mengembangkan potensi itu maka pemimpin yang terlahir akan semakin sedikit jumlahnya dan akan berakibat pada nasib bangsa dan negara kedepannya. Dunia akan senantias berubah, pemimpin baru akan menggantikan pemimpin lama, itu akan terus berulang. Kenyataannya sekarang pemimpin-pemimpin yang lahir hanya sedikit yang mampu untuk membawa perubahan, banyak diantara mereka pemimpin yang tidak sanggup membawa kebaikan kepada lembaga yang dipimpinnnya, sebagai contoh korupsi, kolusi dan nepotisme adalah hal-hal yang umum yang dapat meruntuhkan jiwa dan mental kepimimpinan yang dimiliki oleh seorang yang sedang memimpin. Kepemimpinan masa sekarang dilahirkan dari pemuda masa lalu dan pemimpin masa depan dilahirkan dari pemuda sekarang. Pemuda yang berpotensi jadi pemimpin menggantikan generasi pemimpin lama akan senantiasa muncul dengan segala visi misi dan ideologinya masing-masing. Namun, saat ini banyak pemuda yang mecitrakan dirinya apatis, ego yang tinggi, dan tidak memikirkan nasib bangsa dan negaranya kedepan. Ini tentu sangat mengkhawatirkan, ketika generasi yang digadang-gadang sebagai agen perubahan yang diharapkan mampu menciptakan inovasi dan kreasi bagi bangsa dan negaranya dihambat oleh sifat-sifat pemuda ini sehingga menghasilkan pemimpin yang tidak sesuai dengan kriteria dan mental kepemimpinan. Untuk itu, jiwa kepemimpinan pemuda yang mempunyai potensi perlu dipersiapkan sangat matang dari dalam diri pribadi pemuda itu sendiri. Pemuda harus memiliki mental dan pola pikir mindset yang baranggapan bahwa negeri ini harus terus diperbaiki, dikembangkan dan butuh inovasi baru. Dengan itu pemimpin-pemimpin muda akan terus dilahirkan, akan terus ada dan akan terus membuat bangsa dan negara ini semakin baik dan manjadi harapan besar bagi rakyat yang nantinya akan di pimpim dengan jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh pemuda. Beberapa hal yang harus di dilakukan oleh pemuda adalah dengan menyatukan persepsi tentang urgensi peran pemuda nantinya saat adanya peralihan kepemimpinan sebagai solusi atas kebutuhan dan tuntutan bangsa dan negara ke depannya. Para pemuda pun harus secepatnya mempersiapkan diri sebagai calon-calon pemimpin masa depan, karena setiap masa yang dinamis pasti selalu ada regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Tak sampai di situ, para pemuda sebagai calon pemimpin masa depan harus sadar akan peran mereka yang sangat besar dalam proses pembangunan bangsa dan negara. Proses pembentukan mental dan karakteristik pemimpin dari kalangan pemuda yang berbeda-beda akibat adanya perbedaan daerah asal dan lingkungan masing-masing. Untuk itu pada saat pemuda ada di lembaga pendidikan setingkat universitas adalah masa dima pemuda itu belahar dan terbetuknya jiwa-jiwa kepeminpinan yang sebebarbya sebagai modal kepemimpinan yang di butuhkan bangsa kedepannya. Bukan hanya sebagai mahasiswa yang hanya memiliki kemampuan akademik saja. Namun, pemuda harus mampu dan dapat memliki pengatahuan keorganisasian dan pemahaman kepemimpinan sebagai dasar mereka dalam memimpin lembaga-lembaga besar. Kita tentu tahu perkataan Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno tentang pemuda yaitu "Berikan aku 1000 anak muda maka aku akan memindahkan gunung tapi berikan aku 10 pemuda yg cinta akan tanah air maka aku akan menguncang dunia." Maka dapat kita simpulkan bahwa pemuda lah yang dapat memberikan gebrakan baru terhadap bangsa dan negara bahkan dunia. Banyak diantara generasi muda yang masih belum bisa menentukan masa depannya sebagai pemimpin aau sebagai yang dipimpin. Mereka yang dianggap mampu secara tersirat namun masih memiliki mental-mental pragmatis yang menginginkan hal-hal yang bersifat instan dalam kempeminpinan yang diembannya. Kampus merupakan salah satu lembaga di mana pembangun karakter pemuda yang berstatus mahasiswa dapat dibangun lebih dalam lagi. Disinilah para pemuda terjun lebih dalam lagi dalam memperoleh pengalaman dalam meminpin baik dalam organisasi kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa UKM. Organisasi dan UKM merupakan sarana bagi pemuda yang bersatus mahasiswa dan yang sangat berperan dalam meningkatkan potensi yang dimiliki, dan sebagai wadah implementasi dari segala ilmu yang pemuda dapatkan dan sebagai peraktek kepemimpinan langsung dari pengalaman dan ilmu yang elah mreka dapatkan. Dalam organiasi pemuda mendapat wawasan yang lebih tentang kepeminpinan, cara berpikir yang lebih ke pada kepenting bersama, kemampuan sosialisasi dan manajemen kepemimpinan. Dan di kampus adalah salahstu tempat dimana para para calon pemimpin masa depan yang berasal dari kalangan pemuda dapat berinteraksi dan beraktualisasi bagi linkungan sekitaranya. Sebagai seorang calon pemipin, pemuda harus dapat menjadi pribadi yang aktif, kreati dan tanggap serta kritis sebagai modal awal untuk menjadi seorang calon pemimpin. Namun, timbul sebuah pertanyaan bagaimana masa depan bangsa ketika calon pemimpin dari kalangan muda ketika mereka memilki ego yangtinggi dan cenderung apatis dan pasif kepda linkungan sekiratnya? Untuk itu dengan adanya organisasi yang ada ditengah tengah pemuda khususnya mahasiswa sebagai alat untuk pendorang agar dapat lebih peduli dan memperhatikan lingkungan sekitar hingga dibenak para pemuda timbul pola pikir menjadi seorang pemimpin bagi nusa dan bangsanya. Dan diharapkan serta terus di inisiasi kepada para pemuda untuk mulai memiliki jiwa kepemimpinan dan segera mengembangkan serta mengasahnya, karena jiwa pemimpin memang mungkin dapat dikatakan sebagai bawaan lahir tetapi kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin diperlukan sebuah persiapan yang matang dan pembelajaran yang maksimal dari pribadi diri sendiri. Untuk itu cermian pemuda sekarang mentukan keberasilan kepemimpinan pemuda di masa depan. Lihat Lyfe Selengkapnya Ilustrasi seorang pemuda yang sedang memimpin presesntasi sumber hari ini adalah pemimpin di masa depan. Ketika hari ini pemuda bermalas-malasan, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang hanya peduli pada kekuasaan. Ketika hari ini pemuda gemar berbohong dan ingkar janji, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang gemar melakukan korupsi. Namun jika hari ini para pemuda rajin belajar dan gemar melakukan kebaikan, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang pintar dan gemar membela kebenaran. Apa yang pemuda lakukan hari ini, itulah yang akan menjadi cerminan kebiasaannya di masa yang akan datang. Tidak dapat dipungkiri kalau suatu saat nanti para pemuda hari inilah yang akan menggantikan posisi para pemimpin sekarang. Oleh karena itu, perubahan kebiasaan harus dilakukan dari sekarang. Jangan menunggu nanti, karena akan berdampak pada bukan perkara angka usia saja. Tapi siapa saja yang punya semangat juang nyata. Pemuda adalah mereka yang peduli terhadap lingkungan, yang lebih peka terhadap keadaan sekitar, dan yang bisa menyelamatkan diri dari hoax. Pemuda masa depan bangsa bukan pemuda yang hanya ikut-ikutan tren saja. Tetapi mereka yang berani berekspresi dan berkolaborasi. Jadi pemuda adalah siapapun yang punya kontribusi positif dalam perubahan bangsa. Maka dari itu Indonesia butuh butuh pemuda, karena sejarah Indonesia adalah sejarah pemuda. Setiap perisitiwa signifikan bagi bangsa ini adalah bentukan pemuda. Seperti halnya sempah pemuda. Tak pernah lekang dari ingatan, bagaimana sumpah pemuda sebagai momentum persatuan. Kesadaran nasionalisme dari penjuru nusantara yang akhirnya memantik pergerakan nasional meraih kemerdekaan. Hal lainnya seperti peristiwa Rengasdengklok. Ketika sekumpulan pemuda nekat mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Dan juga peristiwa reformasi ’98. Ketika pemuda secara serentak bergerak dan berhasil menumbangkan sebuah era kepemimpinan dan melahirkan harapan-harapan baru. Tanpa pemuda tidak akan pernah ada sebuah negeri bernama Indonesia. Negeri ini juga didirikan oleh pemuda. Sejarah bangsa ini adalah sejarah angkatan pemuda. Dan belum lama ini, ketika reformasi di korupsi, pemuda juga yang turun ke jalan. Menyerukan penolakan rancangan undang-undang yang tidak butuh pemuda, karena hanya pemuda yang masih mau belajar. Indonesia sendiri sebenarnya tergolong muda. 74 tahun belum ada 1 abad berdiri. Bagi negara Indonesia masih banyak belajar dari bangsa-bangsa lain, maupun belajar dari sejarahnya sendiri. Karena itu negeri ini butuh di kelola dan di perjuangakan oleh orang-orang yang juga masih mau belajar. Pemuda yang masih memiliki energi dan waktu untuk gagal dan mencoba lagi berulang-ulang dalam segala sesuatu hal. Pemuda yang berani melawan arus dan tak gentar keluar dari zona beberapa tahun, bangsa kita lupa caranya berpikir dan berpendapat secara merdeka. Masa orde baru saat itu, telah membentuk satu generasi yang tertutup. Generasi yang serba diatur untuk diam dan enggan berpolitik, dan akhirnya menggantungkan nasib pada segelintir elit. Karena itu saat ini kita butuh generasi yang lahir atau tumbuh di era reformasi. Generasi yang tahu caranya menggunakan kebebasan berinisiatif, bergerak atau mengutarakan pendapat. Buktikan bahwa pemuda bukan barisan pasif dan juga bukan barisan yang menyimak secara butuh generasi pemuda yang mempunyai idelisme tinggi, semangat yang bergelora, dan kekuatan yang begitu masif. Indoneisa juga butuh Pemuda untuk menciptakan sebuah perubahan. Janganlah ditunda-tunda, karena semakin tua urusan semakin banyak ditambah tuntutan berkompromi disana-sini. Justru usia muda adalah saatnya untuk menciptakan perubahan untuk menjadi tonggak peradaban bangsa maupun ini adalah era ketika menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi. Generasi pemuda lah yang saat ini cerdas akan teknologi. Mereka berusaha selalu menyeimbangkan antara kehidupan dunia nyata dan kehidupan dunia media sosial. Seperti yang selalu update berita di twitter, mencoba filter instagram terbaru, mencari cara memonetisasi vlog, hingga mencoba melakukan aksi sosial atau penggalangan dana melalui platform-platform online. Oleh karena itu, Indonesia butuh generasi pemuda untuk menguasai dunia melalui butuh pemuda, karena hanya generasi pemuda yang sadar bahwa beda itu biasa. Menghakimi perbedaan ras, suku, atau agama itu ciri-ciri orang yang sudah kadaluwarsa. Saat ini identitas semakin cair, semakin beragam. Dan itu artinya semakin indah. Berbagai riset menyebutkan, bahwa salah satu ciri generasi pemuda saat ini adalah komitmen untuk menghargai perbedaan. Bahkan mereka cenderung berusaha dan berlomba-lomba untuk menjadi beda, unik, dan tahu caranya bergaul yang bisa menghasilkan sesuatu. Pemuda sadar, ilmu didunia ini terlalu luas dan tidak mungkin untuk dikuasai semuanya seorang diri. Jawabannya adalah kolaborasi. Mereka menikmati solidaritas dan mempertemukan keahlian masing-masing. Dan generasi saat ini adalah generasi paling terkoneksi luas dari generasi sebelumnya. Bukan lagi sebatas teman sekolah atau teman komplek. Tetapi Juga kolaborasi antar pemuda dari belahan dunia selalu bergerak dan pemuda adalah rodanya. Diprediksi Indonesia akan mengalami bonus demografi pada periode 2030 hingga 2040. Itu artinya jumlah penduduk usia produktif akan lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Kita tengah menjemput era dimana pemuda hari ini adalah yang akan memimpin dan dipimpin. Pemuda sendiri yang tahu Indonesia seperti apa, yang akan ingin kita ciptakan untuk dihuni dan diperjuangkan. Lembaran-lembaran putih di sejarah menanti untuk tertulis kembali oleh peran dan gerak generasi pemuda butuh pemuda yang cerdas dalam gagasan, terbuka dengan ide, dan memiliki narasi yang cemerlang. Alangkah lebih baiknya lagi, pemuda yang tidak hanya menggebu-gebu dalam kata, yang pada akhirnya hanya mampu membuat orang lain takut untuk membuka diri. Pemuda yang bersahaja, hangat, bersahabat, tak bersekat dan tak menghalangi orang lain mendekat. Halus dalam kata namun tegas dalam Rizqi Ardian Putra, mahasiswa DKV IT Telkom Purwokerto Read 8,179 “pemuda masa kini, pemimpin masa depan” شُبَانُ اليَوم رِجَالُ الغَد  menjadi generasi pemimpin yang cerdas berliterasi  Pemuda merupakan generasi yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Dimana peran pemuda sangatlah diharapkan, karena merupakan pewaris bangsa yang akan menjadi sosok pemimpin selanjutnya. Baik buruknya bangsa kita kedepannya dapat dicerminkan dari para pemuda saat ini. Pemuda yang peduli akan bangsa, maka tidak bersikap acuh dan senantiasa berusaha mencari cara agar bangsanya semakin maju. Pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan mengatur jalannya suatu sistem dan memberi pengaruh serta mengarahkan kepada orang-orang yang ia pimpin sehingga dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Ada banyak cara untuk menjadi generasi pemimpin penerus bangsa, salah satunya yaitu dengan literasi. Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis akan tetapi kepiawaian kita berbahasa saat berkomuikasi, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, menggunakan segenap potensi dan skill yang dimiliki dan pandai berhitung itu juga termasuk literasi. Bagaimana kita dapat menjadi seorang pemimpin jika kita tidak cerdas berliterasi. Cerdas berliterasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan. Penanaman literasi harus disadari karena menjadi modal utama dalam mewujudkan bangsa yang cerdas. Padahal, budaya literasi bermanfaat dalam mewujudkan peran generasi muda dalam aspek pembangunan negara. Membaca dan menulis adalah kunci awal dalam kesuksesan. Apalagi menjadi seorang pemimpin tentu harus memiliki ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas, dengan rajin dan sering membaca kita tidak akan ketinggalan zaman. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS al -Alaq [96] 1-5, di ayat tersebut Allah dengan tegas memberi perintah kepada manusia untuk “اِقْرَأْ” artinya “Bacalah”. Membaca dan menulis bukan hanya buku tapi membaca dunia, yang diawali dengan membaca hal kecil yang bermanfaat. Karena dari literasi banyak sekali manfaatnya mulai dari menambah pembendaharaan kosa kata, meningkatkan kemampuan menganalisis, menambah wawasan, mengoptimalkan kinerja otak, membantu meningkatkan daya fokus dan masih banyak lagi. Tentu saja menjadi seorang pemimpin memerlukan itu semua. Mulailah dari membaca dan menulis apa yang kita sukai. Di jaman sekarang, semakin berkembang teknologi kita tidak perlu bingung untuk mencari dan membeli buku, karna kita bisa mengaksesnya melalui smartphone. pada saat ini hampir semua orang memiliki smartphone, dan jangan lupa ya Gens yang pasti ada kuotanya hehehe. Di smartphone kita bisa membaca melalui ebook atau PDF. Jadi, ayo Gens kita sebagai generasi pemimpin harus senantiasa meningkatkan budaya literasi. Kalau bukan kita siapalagi

pemuda sekarang pemimpin masa depan